CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Salam Kasih Buat Semua Ummat Rasulullah saw...

Dalam mencari makna cinta....tiba-tiba aku terpegun dengan satu cinta yang benar-benar cinta....aku terpesona dengan cahaya cinta itu hingga ia menyebabkan aku insaf... Rupa-rupanya inilah makna cinta yang sebenar....cinta yang tak pernah aku rasakan selama hayat ku...Cinta yang tak mampu kita semua nafikan....itulah cinta Rasulullah saw pada kita ummatnya....

Memang tidak layak untuk aku berbicara tentang cinta...apatah lagi untuk merungkaikan tentang cinta seorang manusia agung bergelar kekasih Allah....Tapi berilah aku ruang untuk berkongsi apa yang aku rasakan setelah aku mula mengenali Rasulullah saw....Dia sangat menakjubkan...demi Allah aku terpesona dengan peribadinya....

Untuk itu...aku ciptakan khusus ruangan ini untuk mengunkap kembali kisah riwayat hidup Rasulullah saw sepanjang hidup baginda yang sangat menginsafkan...Pada aku tiada lagi manusia yang mampu menandingi akhlak Rasulullah saw dari dulu,sekarang dan selamanya....Baginda memang HEBAT! sangat HEBAT.....dan selamanya akan hebat di hati sanubariku.....Dia sangat mulia.....

Wahai saudara seagamaku....aku menyeru pada kalian semua...kenalilah Rasul kita dengan sepenuh hatimu...aku percaya akan runtuh segala egomu, maka mengalirlah mutiara jernih dari kolam matamu tatkala kau menghayatinya........aku percaya sekeras mana sekalipun hatimu...kau tak akan mampu menahan sebak bila kau hayati kisah perjuangan dan kasih sayang Rasulullah saw demi kita ummat kecintaannya...

Memang aku tidak berkuasa untuk mengajakmu untuk bersama-sama menghayatinya....kerana aku sendiri bukanlah manusia sempurna yang suci dari debu dosa....Namun kerana Allah...aku meneruskan jua niat ini... Maka aku cipta khas blog ini untuk memuatkan kisah-kisah hidup rasulullah saw yang aku dapat samaada dalam internet mahupun buku-buku yang aku miliki berkenaan Rasulullah.....Kepada saudara2 ku yang lebih arif dan lebih tahu tantang diri rasulullah saw...kongsilah denganku, dan betulkan apa jua kesalahan yang mungkin aku masukkan...sesungguhnya aku jua masih lagi mencari diri Rasulullah saw yang sebenarnya......

Wahai Rasulullah...Bagaimana tidak bergetar hati ini bila teringatkanmu...Peribadimu, akhlakmu, tutur bicaramu, kasih sayangmu dan pengorbananmu terlalu besar untuk kami...Kecintaanmu pada kami sangat tinggi nilainya hingga kau sanggup mengenepikan keperluanmu demi semata-mata untuk menyelamatkan kami dari tipu daya dunia...

Wahai Rasul Allah...jika diizinkan Allah...ingin sekali aku bertemu denganmu...menatap indahnya wajahmu...pasti akan mengalir air mataku oleh ketenangan wajahmu...Namun aku sedari....aku tidak layak untuk bertemu denganmu insan yang sangat mulia...sedangkan aku insan yang sangat hina....Namun aku tetap berharap moga suatu masa nanti aku pasti bertemu denganmu...Ya Rabbi.....aku pohon kepadaMu....Perkenankanlah doa ku....Amin..



Sunday, July 26, 2009

Mengapa rasulullah dirindui dan dicintai...???

ss

Mengapa Rasulullah dirindukan dan dicintai?*

Oleh: ummat rasulullah

Rasulullah itu adalah orang yang sangat dicintai oleh para sahabatnya, umumnya para sahabat mencintai Rasulullah Saw, walau ada sebagian sahabat yang diam-diam membenci Rasulullah. Tetapi mayoritas sahabat itu sangat mencintai Rasulullah Saw.

Pernah suatu malam Rasulullah mendengar suara beberapa orang di luar kamarnya, Rasulullah menegur: “Kenapa kalian berkumpul di sini?” lalu mereka menjawab: “Ya Rasulullah, kami tidak bisa tidur khawatir ketika kami tidur nanti, orang-orang kafir datang dan membunuhmu.” Mereka sukarela menjadi satpam Rasulullah Saw, datang sendiri, tidak dibayar. Tetapi Rasulullah Saw mengatakan, “Tidak, Allah melindungi aku, pulanglah kamu ke tempat kamu masing-masing.”

Ada seorang pedagang minyak wangi, di Madinah. Setiap kali pergi ke pasar, dia singgah dulu ke rumah Rasulullah Saw, dia tunggu sampai Rasulullah keluar. Setelah Rasulullah keluar, dia hanya mengucapkan salam lalu memandang Rasulullah saja, setelah puas dia pergi. Suatu saat setelah dia ketemu Rasululllah dia pergi, lalu tak lama kemudian balik lagi dari pasar dan dia datang kepada Rasulullah Saw dan meminta izin, “Saya ingin melihat engkau ya Rasulullah, karena saya takut tidak bisa melihat engkau setelah ini.” Dan Rasulullah mengizinkannya.

Kemudian, setelah kejadian itu Rasulullah tidak pernah melihat lagi tukang minyak wangi itu. Disuruhnya sahabatnya pergi melihat, ternyata ia sudah meninggal dunia tidak lama setelah dia pergi dari pasan dan memandang wajah Rasulullah Saw itu. Lalu kata Rasulullah Saw: “Kecintaannya kepadaku akan menyelamatkan dia di hari akhirat.”

Ada lagi seorang sahabat Rasulullah bernama Abu Ayyub Al-Anshari. Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau beristirahat dahulu di pinggiran kota menginap di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Rumahnya itu dua tingkat, Abu Ayyub dan istrinya di tingkat atas dan Rasulullah Saw di bawah. Pada malam hari Abu Ayub dan istrinya tidak bisa tidur karena mereka takut menggerakkan tubuhnya, semua terbujur seperti sebongkah kayu menahan dirinya untuk tidak bergerak. Mereka takut kalau bergerak, nanti debu-debu dari atas itu berjatuhan kepada Rasulullah. Setelah Rasulullah mengetahui hal itu, beliau sangat terharu lalu kepada Abu Ayub diajarkan sebuah doa sebagai penghargaan beliau atas cinta yang tulus dari Abu Ayub.

Dalam perang Uhud, ketika kaki Rasulullah terluka, ada seorang sahabat melihatnya lalu mengejar Rasulullah. Dia pegang kaki itu lalu dia bersihkan luka itu dengan jilatannya. Rasulullah kaget lalu berkata, “Lepaskan! Lepaskan!” Sahabat itu berkata: “Tidak Ya Rasulullah, aku tidak akan melepaskannya sampai luka ini kering!”

Ada lagi seorang sahabat, yang setelah Rasulullah meninggal dunia, membanggakan mulutnya yang tidak ada gigi lagi. Saat perang Uhud itu juga, Rasulullah cedera karena rantai pelindung kepalanya menusuk pipinya. Lalu seorang sahabat menarik rantai itu dengan giginya, tapi sebelum rantai itu keluar, seluruh giginya rontok. Dia bangga bahwa giginya itu berjatuhan karena membela Rasulullah yang dicintainya. Sehingga menjadi satu kebahagiaan tersendiri. Ini, sekali lagi masalah cinta, dan cinta itu selalu tidak wajar.

Ada satu contoh lagi kecintaan orang kepada Rasulullah Saw. Menjelang suatu peperangan, Rasulullah sedang membariskan pasukannya karena Rasulullah selalu merapikan barisan pasukannya. Ternyata ada seorang sahabat, mungkin karena perutnya terlalu besar, selalu perutnya itu berada di luar barisan. Kemudian Rasulullah lewat dan memukul perutnya itu agar dirapikan dengan barisan. Lalu sahabat itu memandang Rasulullah dan berkata: “Engkau diutus untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam, kenapa kau sakiti perutku?” Lalu Rasulullah turun dari kudanya, dan menyerahkan alat pemukul itu, lalu berseru: “Pukullah aku! Sebagai qishas atas kesalahanku.” Kemudian orang itu berkata: “Tapi engkau pukul langsung kepada kulit perutku.” Lalu Rasulullah segera membuka pakaiannya, tiba-tiba sahabat itu memeluk Rasulullah dan mencium perutnya. Rasulullah kaget dan berkata: “Ada apa denganmu?” Sahabat itu menjawab: “Ya Rasulullah, genderang perang sudah ditabuh, mungkin ini adalah saat terakhir perjumpaanku denganmu. Saya ingin sebelum meninggal dunia, sempat mencium perutmu yang mulia.”

Dan sahabat itu kemudian gugur di medan perang setelah mencium perut Rasulullah Saw. Rupanya ini hanya strategi dia agar bisa mencium perut Rasulullah Saw.

Kelak, setelah Rasulullah meninggal dunia, kecintaan para sahabat itu diungkapkan dengan kerinduan yang luar biasa kepada Rasulullah Saw.

Bilal yang selalu adzan semasa hidup Rasulullah tidak mau beradzan lagi setelah wafat Rasulullah karena Bilal tidak sanggup mengucapkan “Asyhadu anna Muhammad Rasululah” karena ada kata-kata Muhammad di situ. Tapi karena desakan Sayyidah Fatimah yang saat itu rindu mendengar suara adzan Bilal, dan mengingatkan beliau akan ayahnya. Bilal akhirnya dengan berat hati mau beradzan. Saat itu waktu Subuh, dan ketika Bilal sampai pada kalimat Asyhadu anna Muhammad Rasulullah, Bilal tidak sanggup meneruskannya, dia berhenti dan menangis terisak-isak. Dia turun dari mimbar dan minta izin pada Sayyidah Fatimah untuk tidak lagi membaca adzan karena tidak sanggup menyelesaikannya hingga akhir. Ketika Bilal berhenti saat adzan itu, seluruh Madinah berguncang karena tangisan kerinduan akan Rasulullah Saw.

Mengapa Rasulullah dirindukan atau dicintai? Itu bukan hanya karena Allah SWT membuka hati mereka untuk rindu, tetapi karena akhlak Rasulullah yang menarik kecintaan mereka. Dan akhlak itu adalah Sunnah. Sekiranya kita mencontoh akhlak beliau ini, pasti kitapun akan dicintai oleh banyak manusia. Tentu tidak oleh semua manusia, karena Rasulullah juga tidak dicintai oleh sem ua manusia, tidak dicintai oleh semua sahabat dan tidak dicintai oleh semua makhluk. Tapi sekiranya kita mempraktekkan akhlak Rasulullah itu dalam pergaulannya dengan orang banyak, pasti kitapun akan menjadi manusia, yang dicintai oleh kebanyakan umat manusia.

*Potongan dari Ceramah yang disampaikan pada Pengajian Lebak Bulus 8 Mei 2003

0 comments: